Pentingkah Pelajar Melek Politik?

bowo arifin
By -
3

Bung Hatta pernah mengatakan dalam bukunya ‘Indonesia Merdeka’ bahwa politik adalah bagian tak terpisahkan dari pelajar Indonesia dan itulah yang membedakan pelajar Indonesia dengan pelajar negara lain. Politik dalam hal ini bukan politik dalam artian sempit yaitu politik praktis dan transaksional, melainkan politik gagasan yang mampu mendorong ruang diskusi dan melakukan desakan untuk mengubah keadaan lembam yang terjadi di suatu negara.






Tak pelak, gerakan pelajar sejak inisiasinya pada 1908 selalu memiliki unsur politik nilai sebagai bagian dari perjuangan. Pelajar dalam konteks Bung Hatta ialah mereka yang punya kompetensi, sadar akan tanggung jawab berbangsa, dan cakap dalam bersosial masyarakat. Salah satu embrio dari kemerdekaan Indonesia adalah gerakan perjuangan pelajar Indonesia di luar negeri.

Jika dibandingkan dengan politik pelajar sebelum kemerdekaan, pelajar hari ini memang hidup pada zaman yang berbeda. Mereka tidak pernah di todong senjata. Sekarang Mereka tidur nyeyak dan kenyang makan budaya pop. Memang, mereka mencoba berada dalam kondisi politik, meskipun tetap mempertimbangkan situasi terkini dengan gayanya masing-masing di media sosial.

Pelajar tidak boleh alergi dengan partai politik, begitu juga sebaliknya. Yang perlu adalah kemampuan dari pelajar tersebut untuk bisa membedakan kapan ia berperan sebagai bagian dari partai politik atau sebagai pelajar.

para pelajar yang mulai mengenal organisasi-organisasi sayap partai politik . Para kader partai secara senyap mulai merangkul mereka. Ini harus disikapi positif, karena proses kaderisasi menjadi proses belajar yang juga penting diluar jam pelajaran sekolah. Yang buruk adalah, jika para pelajar ini hanya dimobilisasi untuk menjadi alat pukul politik.

Memang dilematis. Para pelajar diharapkan melek politik, tapi mereka memiliki arena politik yang sempit. Padahal, anak-anak muda yang dibutuhkan bangsa kedepan, adalah pelajar yang berani mengguggat status qou dan mendorong kemajuan.

Dalam konteks demokrasi berkualitas, pelajar punya kewajiban dan hak untuk turut serta dalam politik. Bila pelajar menilai urusan politik itu adalah urusan pemerintah, teknokrat dan ahli itu karena ada unsur anti-demokrasi dalam tubuh pelajar tersebut. Ciri lain dari pelajar anti-demokrasi adalah cara pandang bahwa ‘bila politik hanya boleh disuarakan oleh mereka yang belajar politik’. Mungkin pelajar tersebut lupa kalau Bung Karno adalah seorang sarjana teknik dan lupa bahwa itulah esensi keberadaan organisasi pelajar, yakni untuk menghimpun ragam kompetensi dalam satu wadah dan mengeluarkan sebuah pernyataan atau langkah gerak bersama.

Memang dilematis. Para pelajar diharapkan melek politik, tapi mereka memiliki arena politik yang sempit. Padahal, anak-anak muda yang dibutuhkan bangsa kedepan, adalah pelajar yang berani mengguggat status qou dan mendorong kemajuan

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara agar generasi muda bisa melek pollitik? Satu-satunya cara agar bisa lebih paham politik adalah dengan terlibat! Kita tidak bisa hanya duduk diam lalu berharap negara akan baik-baik saja.

Cara mudah terlibat dalam politik misalnya dengan ikut berpartisipasi dalam pemilu. Sebelum pemilu, Pemuda harus turut mengawasi program-program kerja yang dikampanyekan oleh calon kepala daerah atau legislatif. Disamping itu, contoh dari partisipasi politik lainnya yaitu keikutsertaan dalam demonstrasi, petisi dan juga media sosial, seperti diskusi-diskusi online atau aksi protes media sosial. Hal-hal tersebut merupakan cara untuk menyampaikan suara kita sebagai masyarakat kepada para pejabat pemerintahan Dengan melek politik, pemuda Indonesia juga dapat merasakan keuntungannya yaitu mengerti apakah sistem pelayanan publik di Indonesia sudah memadai atau belum. Karena tatanan politik berpengaruh terhadap kebijakan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dapat menyerukan ide-ide brilian nan segar yang lebih sesuai di era sekarang.

Tak hanya itu, dengan melek politik pemuda Indonesia dapat membantu teman-teman sesama anak muda untuk mendapatkan haknya atau membantu menyalurkan aspirasinya ke lembaga yang bersangkutan.

Kepedulian generasi muda saat ini terhadap masalah politik di Indonesia sangat berpengaruh untuk ke depannya. Karena nasib Indonesia yang akan datang ada di tangan para pemuda sekarang. Oleh karena itu, Mari melek politik untuk Indonesia yang lebih baik.

Dengan melek politik, pemuda Indonesia juga dapat merasakan keuntungannya yaitu mengerti apakah sistem pelayanan publik di Indonesia sudah memadai atau belum. Karena tatanan politik berpengaruh terhadap kebijakan publik seperti kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Dapat menyerukan ide-ide brilian nan segar yang lebih sesuai di era sekarang.

Tak hanya itu, dengan melek politik pemuda Indonesia dapat membantu


teman-teman sesama anak muda untuk mendapatkan haknya atau membantu menyalurkan aspirasinya ke lembaga yang bersangkutan.

Kepedulian generasi muda saat ini terhadap masalah politik di Indonesia sangat berpengaruh untuk ke depannya. Karena nasib Indonesia yang akan datang ada di tangan para pemuda sekarang. Oleh karena itu, Mari melek politik untuk Indonesia yang lebih baik.




Tags:

Post a Comment

3Comments

Post a Comment